Selasa, 31 Maret 2009

KUMPULAN LIRIK LAGU








































Jenis-jenis Lisensi Software

Ada tiga jenis lisensi yang selama ini dikenal, yaitu: OEM, OLP, dan FPP.

1. Lisensi Jenis OEM (Original Equipment Manufacturer)

Lisensi ini berbentuk stiker yang biasanya ditempelkan di PC (Personal Computer), Laptop, Server dan harus dijual bersama dengan hardware. Dengan kata lain, lisensi ini terintegrasi langsung dengan jenis komputer (PC/Laptop/Server) yang digunakan. Jadi Software berlisensi OEM yang terinstall dan sudah diaktivasi, hanya boleh digunakan di komputer tersebut.

Apabila terjadi kerusakan dan harus ganti/beli baru (termasuk di dalamnya walaupun hanya ganti mainboard), maka lisensi menjadi tidak berlaku lagi.

Harga lisensi jenis ini adalah yang termurah.

2. Lisensi Jenis OLP (Open License Program)

Harga lisensi jenis OLP sedikit lebih mahal dibandingkan jenis OEM, dengan minimum pembelian adalah sebanyak lima lisensi, dan biasanya harus dibeli dengan CD Media kit untuk instalasinya.

Berbeda dengan OEM, jenis lisensi ini tidak bergantung pada jenis komputer yang digunakan sehingga masih bisa digunakan apabila berganti komputer. Karenanya lisensi jenis ini tidak berbentuk stiker yang ditempelkan di komputer, tetapi hanya berbentuk sertifikat.

3. Lisensi Jenis FPP (Full Packet Product)

Jenis lisensi FPP biasanya dijual dalam bentuk paket berupa box, isinya terdapat CD, buku manual dan lisensi yang terdapat dalam box.

Mirip dengan OEM, setiap satu pembelian akan mendapatkan satu lisensi untuk digunakan di satu komputer. Bedanya jenis FPP masih dapat digunakan walaupun berganti komputer, tapi tentu saja tetap hanya boleh di install di satu komputer saja.

Mengenai harganya? Harga paket ini paling mahal, bisa mencapai dua kalinya harga jenis OEM.

Jadi, lisensi jenis apa yang pantas untuk dibeli? Jawabnya, ya tetap, sesuai kebutuhan. Apabila harga tidak menjadi masalah, jenis FPP lebih aman untuk digunakan karena tidak perlu beli software baru kalau terpaksa harus berganti komputer. Sebaliknya, kalau harga menjadi pertimbangan dan jarang berganti komputer, jenis OEM saja sudah cukup.

Lalu jenis OLP? cocok digunakan untuk perusahaan/organisasi yang menggunakan komputer lebih dari lima, atau menggunakan software minimal lima jenis (5 lisensi jenis OLP tidak harus untuk software sejenis, bisa gabungan seperti 1 lisensi windows, 1 lisensi office, 1 lisensi visio, dst).


Referensi dari :
http://cangkruk.com/index.php?option=com_content&view=article&id=83:jenis-jenis-lisensi&catid=16:info-ti&Itemid=132

Senin, 23 Maret 2009

Ekstrim Pemrograman

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi, cari
Planning and feedback loops in Extreme Programming (XP) with the time frames of the multiple loops. Perencanaan dan loops atau umpan balik dalam Extreme Programming (XP) dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dari beberapa loops.
Extreme Programming (XP) is a software engineering methodology (and a form of agile software development ) [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] prescribing a set of daily stakeholder practices that embody and encourage particular XP values (below). Extreme Programming (XP) adalah metodologi rekayasa perangkat lunak (dan satu bentuk tangkas pengembangan software) [1] [2] [3] prescribing sejumlah pihak harian praktik yang mewujudkan dan mendorong tertentu XP nilai (di bawah). Proponents believe that exercising these practices—traditional software engineering practices taken to so-called "extreme" levels—leads to a development process that is more responsive to customer needs ("agile") than traditional methods, while creating software of better quality. [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] Proponents percaya bahwa latihan ini praktek-praktek tradisional software engineering dibawa ke so-called "ekstrim" mengarah ke tingkat-proses pembangunan yang lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan ( "tangkas") dibandingkan metode tradisional, saat membuat perangkat lunak yang lebih berkualitas. [ 2] [3] [4]

Proponents of Extreme Programming and agile methodologies in general regard ongoing changes to requirements as a natural, inescapable and desirable aspect of software development projects; they believe that adaptability to changing requirements at any point during the project life is a more realistic and better approach than attempting to define all requirements at the beginning of a project and then expending effort to control changes to the requirements. Proponents dari Extreme Pemrograman dan metodologi tangkas dalam hal umum yang sedang berlangsung perubahan persyaratan sebagai alam, mutlak dan keinginan aspek proyek pengembangan perangkat lunak, mereka percaya bahwa perubahan persyaratan untuk beradaptasi di mana pun selama proyek adalah kehidupan yang lebih realistis dan lebih baik daripada mencoba pendekatan semua persyaratan untuk menetapkan di awal proyek dan kemudian expending upaya untuk mengendalikan perubahan persyaratan.

However, XP has been noted for several potential drawbacks, [ 5 ] as compared to more document-based methodologies, including problems with unstable requirements, no documented compromises of user conflicts, and lack of an overall design spec or document ( see below: Controversial aspects ). Namun, XP telah dicatat untuk beberapa potensi drawbacks, [5] dibandingkan dengan lebih dokumen berbasis metodologi, termasuk masalah dengan persyaratan tidak stabil, tidak didokumentasikan compromises pengguna konflik, dan kurangnya keseluruhan desain spec atau dokumen


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Home Improvement.